Anggota Komisi IX Minta Pemerintah Pusat Tingkatkan Pengawasan atas Program Makanan Bergizi Gratis di Daerah untuk Mencegah Ketidakberhasilan Implementasi

Berita11 Dilihat
Dirgaswara, Jakarta – Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, program penyediaan makanan bergizi gratis di daerah menjadi salah satu inisiatif yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Namun, Anggota Komisi IX DPR, Irma Suryani Chaniago, tingkatkan pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah pusat untuk memastikan program makanan bergizi gratis ini berjalan efektif.
Permintaan ini disampaikan dalam rapat dengar pendapat dengan Badan Gizi Nasional yang berlangsung di Kompleks Parlemen Senayan.

Irma Suryani mengungkapkan keprihatinannya terhadap kemungkinan kendala yang akan dihadapi dalam implementasi program makanan bergizi gratis di daerah.

Ia mencatat bahwa tanpa adanya kontrol yang memadai, program ini berpotensi tidak mencapai tujuannya, yaitu meningkatkan gizi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil.

Kekhawatiran Terhadap Kerjasama dengan Pemda

Salah satu poin yang disampaikan oleh Irma adalah mengenai kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).

Ia menekankan pentingnya pemda dalam mendistribusikan makanan bergizi ini kepada masyarakat. Namun, ia mengingatkan bahwa seringkali pemda tidak memiliki anggaran yang cukup untuk melakukan distribusi, yang dapat menghambat program.

Irma berpendapat, “Jika kerja sama ini tidak dikontrol dengan baik, maka program ini berisiko gagal di lapangan.”

Contoh nyata yang disampaikan oleh Irma adalah pengalaman buruk dari program Kelambu yang pernah diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan.

Program tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah demam berdarah di Papua, di mana kelambu dikirim dari pusat namun tidak didistribusikan dengan baik oleh pemda karena keterbatasan biaya.

“Kelambu itu hanya dibiarkan tergeletak tanpa digunakan, bahkan banyak yang dibakar karena tidak bermanfaat,” jelasnya.

Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya pengawasan dan manajemen yang baik dalam setiap program yang dicanangkan.

Urgensi Pemberian Makanan Bergizi

Makanan bergizi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, terutama anak-anak.

Masalah gizi buruk di Indonesia masih menjadi tantangan besar, dan program makanan bergizi gratis diharapkan dapat menjadi solusi bagi banyak keluarga yang kesulitan mendapatkan asupan nutrisi yang layak. Namun, jika tidak didukung dengan pengawasan yang baik, program ini akan sia-sia.

Irma Suryani juga mengingatkan bahwa program ini tidak hanya sekadar memberikan makanan, tetapi juga harus disertai dengan edukasi mengenai pentingnya gizi yang seimbang.

“Masyarakat perlu diajarkan tentang pola makan sehat, agar mereka bisa memahami pentingnya makanan bergizi untuk kesehatan mereka,” tuturnya.

Edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi yang baik dan membantu mereka dalam memilih makanan yang tepat untuk keluarga.

Peran Badan Gizi Nasional

Dalam rapat tersebut, Badan Gizi Nasional juga diharapkan dapat berperan aktif dalam memberikan panduan dan dukungan kepada pemda dalam pelaksanaan program ini.

Irma meminta agar Badan Gizi Nasional memastikan adanya sistem pemantauan yang baik sehingga setiap tahap distribusi dapat diawasi dengan ketat.

“Kita perlu memastikan bahwa setiap bantuan yang diberikan sampai ke tangan yang tepat dan dimanfaatkan dengan baik,” ujarnya.

Dengan pengawasan yang ketat, diharapkan program makanan bergizi gratis ini tidak hanya menjadi program seremonial, tetapi benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Irma menambahkan, “Kita tidak ingin lagi mendengar kisah-kisah kegagalan program yang disebabkan oleh kurangnya perhatian dan kontrol.”

Selain itu, Irma juga menyoroti tantangan yang mungkin dihadapi dalam implementasi program ini. Di beberapa daerah, terutama di daerah terpencil, akses untuk mendistribusikan makanan bergizi bisa menjadi kendala besar.

Oleh karena itu, pemerintah pusat perlu memikirkan solusi untuk mengatasi masalah distribusi ini. Penggunaan teknologi informasi untuk memantau distribusi dan kebutuhan masyarakat juga bisa menjadi salah satu alternatif yang efektif.

Penting juga untuk melibatkan masyarakat dalam program ini, agar mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap keberhasilan program.

Dengan melibatkan masyarakat, diharapkan mereka dapat memberikan masukan dan ikut serta dalam pengawasan pelaksanaan program di lapangan.

Program makanan bergizi gratis merupakan langkah positif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia. Namun, agar program ini berhasil, pengawasan dari pemerintah pusat sangatlah diperlukan.

Irma Suryani Chaniago mengingatkan bahwa tanpa kontrol yang baik, program ini dapat berpotensi gagal, dan masyarakat yang membutuhkan justru tidak mendapatkan manfaat yang seharusnya.

Dari pengalaman sebelumnya, penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa setiap program yang diluncurkan benar-benar dapat diimplementasikan dengan baik dan memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat.

Dengan perhatian dan kerja sama yang baik antara pemerintah pusat, pemda, dan masyarakat, diharapkan masalah gizi buruk dapat segera teratasi dan kualitas hidup masyarakat Indonesia dapat meningkat.

Komentar