Table of Contents
ToggleTeknologi CCS dan CCUS: Solusi Dekarbonisasi
Teknologi CCS dan CCUS merupakan solusi inovatif untuk mengurangi emisi karbon dioksida (CO₂) yang dihasilkan dari aktivitas industri, terutama sektor energi dan minyak dan gas bumi.
CCS berfungsi untuk menangkap emisi CO₂ yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil, lalu menyimpannya di tempat yang aman, seperti formasi geologis di bawah tanah.
Sementara itu, CCUS tidak hanya menyimpan CO₂, tetapi juga memanfaatkannya kembali untuk berbagai keperluan industri, seperti produksi bahan baku kimia atau bahan bakar alternatif.
Pertamina, sebagai perusahaan energi terbesar di Indonesia, telah menempatkan teknologi ini sebagai salah satu pilar utama dalam upaya dekarbonisasi
Dengan penerapan CCS dan CCUS, Pertamina berharap dapat mengurangi jejak karbon dan mendukung transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Fadjar Djoko Santoso, Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina dalam mendukung pencapaian target nasional untuk swasembada energi dan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Studi Benchmarking di Houston
Studi benchmarking yang dilakukan di Houston, Texas, merupakan langkah strategis untuk mendapatkan wawasan dan pengalaman dari para pelaku industri energi yang telah berhasil menerapkan teknologi CCS dan CCUS.
Houston, yang dikenal sebagai pusat industri energi dunia, memiliki sejumlah perusahaan yang telah menerapkan teknologi ini dalam skala komersial.
Melalui studi ini, tim Pertamina berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para ahli dan praktisi di lapangan, serta mengamati teknologi dan metode yang telah diadopsi oleh perusahaan-perusahaan tersebut.
Hal ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang tantangan dan peluang yang dihadapi dalam penerapan teknologi CCS dan CCUS di Indonesia.
Fadjar menyatakan, “Dengan belajar dari pengalaman yang sudah ada, kami berharap dapat mempercepat adopsi teknologi ini di tanah air. Kami juga ingin memastikan bahwa solusi yang kami pilih dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan lokal, sehingga dapat memberikan dampak yang signifikan dalam pengurangan emisi.”
Kolaborasi Internasional untuk Energi Berkelanjutan
Kolaborasi antara Pertamina dan USAID dalam studi ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga mencakup pembangunan kapasitas dan penguatan kerjasama internasional.
USAID, sebagai lembaga yang berkomitmen untuk mendukung inisiatif pembangunan berkelanjutan, telah memberikan dukungan teknis dan finansial untuk proyek-proyek yang berfokus pada pengurangan emisi karbon dan energi terbarukan.
Pertamina dan USAID telah bekerja sama sejak tahun 2023 untuk memberikan pendampingan teknis dalam penerapan teknologi CCS/CCUS secara komersial.
Pendampingan ini mencakup pelatihan, pengembangan kebijakan, serta penerapan teknologi yang sesuai dengan regulasi dan kebutuhan di Indonesia.
Kerjasama ini juga bertujuan untuk memperkuat daya saing Indonesia di kancah global dalam bidang energi bersih.
Meskipun teknologi CCS dan CCUS menawarkan banyak manfaat, penerapannya di Indonesia juga dihadapkan pada sejumlah tantangan.
Salah satunya adalah kebutuhan investasi yang cukup besar untuk membangun infrastruktur yang diperlukan, termasuk fasilitas penyimpanan CO₂ dan teknologi pemisahan gas.
Selain itu, pemahaman dan penerimaan publik terhadap teknologi ini juga perlu ditingkatkan agar dapat diimplementasikan secara luas.
Namun, peluang untuk mengembangkan teknologi ini di Indonesia sangatlah besar. Dengan sumber daya alam yang melimpah dan potensi untuk mengembangkan energi terbarukan, Indonesia dapat memanfaatkan teknologi CCS dan CCUS sebagai bagian dari strategi nasional dalam menghadapi perubahan iklim.
Selain itu, dukungan dari pemerintah dan lembaga internasional seperti USAID dapat mempercepat proses adopsi teknologi ini.
Inisiatif yang dilakukan oleh Pertamina dan USAID dalam meningkatkan pemahaman tentang teknologi CCS dan CCUS melalui studi di perusahaan energi terkemuka di Houston merupakan langkah signifikan dalam upaya dekarbonisasi dan transisi energi di Indonesia.
Dengan kolaborasi yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan teknologi ini dapat diimplementasikan secara efektif, memberikan solusi untuk mengurangi emisi karbon, dan mendukung swasembada energi yang berkelanjutan.
Ke depannya, Pertamina berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik di dalam negeri maupun internasional, untuk mewujudkan visi energi bersih dan berkelanjutan bagi Indonesia.









Komentar