Otorita IKN (OIKN) kini tengah menyusun rencana induk yang bertujuan menjadikan KIPP sebagai magnet utama IKN, serta mengubah dan menargetkan IKN sebagai destinasi wisata terunggul di Indonesia.
Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN, Alimuddin, meyakini bahwa IKN memiliki daya tarik yang unik yang dapat memikat wisatawan domestik dan mancanegara.
“IKN membawa sesuatu yang baru. Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa IKN adalah Indonesia X. X-nya itu adalah Experience, artinya ada sesuatu yang baru yang belum pernah dilakukan atau ada sebelumnya,” ungkap Alimuddin saat diwawancarai oleh Kompas.com.
Salah satu daya tarik utama IKN adalah konsep smart forest city yang diusungnya. IKN menawarkan peluang bagi pengunjung untuk belajar mengenai manajemen perkotaan, pengelolaan gedung-gedung dengan standar baru, serta bagaimana kota dapat diintegrasikan dengan alam secara harmonis.
Konsep ini, menurut Alimuddin, belum pernah ada di ibu kota mana pun di dunia. Dengan begitu, OIKN berkomitmen untuk memanfaatkan keunikan ini secara optimal dan menjadikannya sebagai peluang untuk membawa IKN lebih mendunia.
IKN Sebagai Destinasi Wisata Terunggul di Indonesia
OIKN tidak hanya fokus pada pengembangan obyek wisata, tetapi juga mempersiapkan ekosistem pariwisata yang mendukung ekonomi kreatif.
Dalam hal ini, OIKN tidak hanya sebatas melakukan kurasi terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), tetapi juga menciptakan berbagai atraksi seni, pertunjukan, serta gelaran-gelaran yang berkaitan dengan hiburan dan gaya hidup.
Alimuddin menegaskan pentingnya menciptakan suasana yang menyenangkan melalui paket-paket wisata menarik agar para pengunjung betah dan ingin menginap lebih lama di IKN dan sekitarnya.
“Tujuan kami bukan hanya sekadar mengundang orang datang dan pergi. Kami ingin menciptakan pengalaman yang memikat, sehingga wisatawan merasa nyaman dan mau berlama-lama di IKN,” tambahnya.
Dengan meningkatnya durasi kunjungan, diharapkan pengunjung akan membelanjakan uang mereka untuk produk-produk lokal, belanja seni, serta hiburan yang ditawarkan di IKN.
Salah satu tantangan yang dihadapi OIKN adalah menciptakan identitas wisata yang berbeda dari daerah lain di Indonesia yang sudah lebih dikenal, seperti Bali dan Jawa.
Menurut Alimuddin, IKN tidak perlu dibandingkan dengan Bali yang terkenal dengan pantai-pantainya yang eksotis, atau Pulau Jawa yang kaya akan budaya dan panorama alamnya.
“Kita harus menjadikan IKN sebagai destinasi wisata itu sendiri, membentuk sesuatu yang baru,” ujarnya.
Rencana induk yang sedang disusun OIKN juga melibatkan kerjasama dengan kota-kota mitra di sekitar IKN, terutama di Kalimantan Timur.
OIKN berencana untuk duduk bersama dengan pihak-pihak terkait untuk menyusun konsep-konsep wisata yang dapat dikembangkan di berbagai lokasi di Kalimantan Timur. Semua potensi ini akan dieksplorasi dan dijadikan paket wisata terpadu yang menarik.
Dengan komitmen OIKN untuk mengembangkan IKN sebagai pusat pemerintahan, pusat ekonomi, dan pusat peradaban baru Indonesia, pemerintah berharap IKN dapat bertransformasi menjadi destinasi pariwisata yang mampu bersaing dengan tempat-tempat wisata lain di Indonesia.
Dengan berbagai atraksi dan pengalaman unik yang ditawarkan, IKN berpotensi menjadi tujuan favorit wisatawan yang mencari sesuatu yang berbeda dan menarik.
Sebagai langkah awal, OIKN berfokus pada pengembangan fasilitas pendukung pariwisata yang berkualitas, sehingga para pengunjung merasa nyaman dan aman saat berada di IKN.
Selain itu, promosi yang efektif dan strategi pemasaran yang tepat juga akan menjadi kunci dalam menarik lebih banyak wisatawan.
Dengan demikian, IKN tidak hanya akan menjadi ibu kota baru Indonesia, tetapi juga destinasi wisata unggulan yang akan meninggalkan kesan mendalam bagi setiap pengunjungnya.
Dengan upaya tersebut, IKN diharapkan dapat menarik perhatian dunia dan menjadi salah satu magnet pariwisata terkemuka di Asia Tenggara.
Pemerintah percaya bahwa dengan konsep yang inovatif dan pendekatan yang terintegrasi, IKN dapat memberikan pengalaman baru yang tak terlupakan bagi setiap wisatawan yang berkunjung.
Komentar